Pengertian Pencak Silat adalah salah satu olahraga beladiri yang berakar dari bangsa Melayu. Dari segi linguistik kawasan orang Melayu adalah kawasan Laut Teduh yang membentang dari Easter Island di sebelah timur ke pulau Madagaskar di sebelah barat. Lebih terinci dengan etnis Melayu biasanya disebut penduduk yang terdampar di kepulauan yang meliputi Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei Darusalam, Filipina dan beberapa pulau kecil yang berdekatan dengan negara-negara tersebut. Walaupun sebetulnya penduduk Melayu adalah suatu etnis di antara ratusan etnis yang mendiami kawasan itu (Oong Maryono, 2000: 3).
Menurut Notosoejitno (1997: 34) mengatakan, Pencak Silat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ribuan pribumi melawan gaya yang ada di seluruh Malay Archipelago, yang meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand Selatan dan Filipina Selatan. Kamus resmi bahasa Indonesia diterbitkan oleh Balai Pustaka (1989: 13), mendefinisikan pencak silat sebagai kinerja (keterampilan) pertahanan diri yang mempekerjakan kemampuan untuk membela diri, menangkis serangan dan akhirnya menyerang musuh, dengan atau tanpa senjata. Maka menurut Herry Sismiarto (1997: 15), pencak silat dan dewasa ini berlaku sebagai istilah nasional yang dibakukan pada saat dibentuknya wadah persatuan perguruan pencak dan silat di Indonesia dalam suatu pertemuan di Surakarta pada tahun 1948 yang melahirkan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Terbentuknya Ikatan Pencak Silat Indonesia ini dipelopori oleh sepuluh perguruan Pencak Silat Besar yaitu: (1) Persaudaraan Setia Hati, (2) Persaudaraan Setia Hati Terate, (3) Perpi Harimurti, (4) Phasadja Mataram, (5) Persatuan Pencak Silat Indonesia, (6) Perisai Diri, (7) Tapak Suci, (8) Perisai Putih, (9) Keluarga Pencak Silat Nusantara dan (10) Putra Betawi.
Pesatnya perkembangan pencak silat hingga keluar negeri, maka pada tahun 1980 dibentuklah International Pencak Silat Federation yang melibatkan 4 negara yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam dengan nama persekutuan pencak silat antar bangsa (Persilat), presiden persilat pertama hingga kini adalah H. Eddy M. Nalapraya dari Indonesia (Agung Nugroho, 2004: 5).
Perkembangan pencak silat di Indonesia sekarang ini telah tersebar di sekolah baik sekolah dasar, sekolah pertama, sekolah menengah, maupun perguruan tinggi sebagai pelestarian budaya khas Indonesia.
Kategori tanding adalah kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan 2 (dua) orang pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan yaitu menangkis/mengelak/menyerang/menghindar pada sasaran dan menjatuhkan lawan. Penggunaan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang, menggunakan kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik jurus, mendapatkan nilai terbanyak. (Munas XII IPSI, 2007:1)
Notosoejitno (1997:59), mengatakan bahwa pencak silat dikategorikan menjadi beberapa cabang yaitu:
Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) merupakan program yang dilaksanakan dalam dua tahun sekali oleh pemerintah daerah yang bertujuan untuk menjaring atau mencari bibit-bibit baru untuk meneruskan re-generasi, agar dapat mengubah dan dapat mengembangkan satu sistem dimana pelajar yang kurang berminat dalam berolahraga baik dari mulai usia sekolah dasar sampai dengan jenjang selanjutnya. Dengan diadakannya Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) diharapkan kepada para pelajar untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya, agar dapat tercapai prestasi yang diharapkan.
POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) adalah suatu Keseluruhan peserta Pekan Olahraga Pelajar Daerah di Jawa Timur adalah para pelajar yang berstatus masih aktif. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah melestarikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap pencak silat sebagai budaya asli bangsa Indonesia meningkatkan prestasi atlet Pencak silat Kabupaten Nganjuk, mengeratkan tali persaudaraan antara pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri / Swasta atau sederajat di Kabupaten Nganjuk.
Klasifikasi persyaratan peserta POPDA telah ditentukan dan dibuat oleh KONI dan IPSI Kabupaten Nganjuk yang wajib dipenuhi oleh para pelatih dari masing-masing sekolah untuk menghindari terjadinya suatu kecurangan. Persyaratan peserta dalam cabang olahraga pencak silat, sebagai berikut:
Kemudian dalam cabang olahraga pencak silat dibagi lagi menjadi kelas- kelas/kategori sebagai berikut:
A. Kelompok SMP/MTs
1. Kelas A: 28 s/d 30 Kg Putra – Putri
2. Kelas B: 30 s/d 32 Kg Putra – Putri
3. Kelas C: 32 s/d 34 Kg Putra – Putri
4. Kelas D: 34 s/d 36 Kg Putra – Putri
5. Kelas E: 36 s/d 38 Kg Putra – Putri
6. Kelas F: 38 s/d 40 Kg Putra – Putri
7. Kelas G: 40 s/d 42 Kg Putra – Putri
8. Kelas H: 42 s/d 44 Kg Putra – Putri
9. Kelas I: 44 s/d 46 Kg Putra
B .Kelompok SMA/SMK/MA
1. Kelas A: 39 s/d 42 Kg Putra – Putri
2. Kelas B: 42 s/d 45 Kg Putra – Putri
3. Kelas C: 45 s/d 48 Kg Putra – Putri
4. Kelas D: 48 s/d 51 Kg Putra – Putri
5. Kelas E: 51 s/d 54 Kg Putra – Putri
6. Kelas F: 54 s/d 57 Kg Putra – Putri
7. Kelas G: 57 s/d 60 Kg Putra – Putri
8. Kelas H: 60 s/d 62 Kg Putra – Putri
9. Kelas I : 62 s/d 64 Kg Putra
Noto Soejitno. (1997). Khazanah Pencak Silat. Jakarta: 4. Sagung Seto.
Agung Nugroho. (2004). Dasar-dasar Pencak Silat. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
Definisi Pencak Silat Menurut Para Ahli
Menurut Mohammad Djoemali, salah satu seorang pendiri IPSI, Pencak adalah gerakan bela serang yang berupa tarian dan berirama dengan peraturan dan biasa untuk pertunjukan umum. Silat adalah intisari pencak untuk secara fisik membela diri dan tidak dapat digunakan untuk pertunjukan (Oong Maryono, 2000: 5). Sedangkan menurut KRT. Soetardjo Negoro dari Phasaja Mataram, Pencak adalah gerakan bela-serang yang teratur menurut sistem, waktu, tempat, dan iklim dengan selalu menjaga kehormatan masing-masing secara ksatria, tanpa melukai perasaan jadi, pencak lebih menuntut pada segi perasaan. Silat adalah gerak bela-serang yang erat hubungannya dengan rohani, sehingga menhidup-suburkan naluri, menggerakkan hati nurani manusia dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sama halnya diungkapkan oleh Suharso (2005: 368) mengatakan, Pencak adalah permainan (keahlian) untuk mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, mengelak dan sebagainya. Sedangkan Silat adalah kepandaian berkelahi dengan ketangkasan menyerang dengan membela diri.Menurut Notosoejitno (1997: 34) mengatakan, Pencak Silat adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ribuan pribumi melawan gaya yang ada di seluruh Malay Archipelago, yang meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand Selatan dan Filipina Selatan. Kamus resmi bahasa Indonesia diterbitkan oleh Balai Pustaka (1989: 13), mendefinisikan pencak silat sebagai kinerja (keterampilan) pertahanan diri yang mempekerjakan kemampuan untuk membela diri, menangkis serangan dan akhirnya menyerang musuh, dengan atau tanpa senjata. Maka menurut Herry Sismiarto (1997: 15), pencak silat dan dewasa ini berlaku sebagai istilah nasional yang dibakukan pada saat dibentuknya wadah persatuan perguruan pencak dan silat di Indonesia dalam suatu pertemuan di Surakarta pada tahun 1948 yang melahirkan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Terbentuknya Ikatan Pencak Silat Indonesia ini dipelopori oleh sepuluh perguruan Pencak Silat Besar yaitu: (1) Persaudaraan Setia Hati, (2) Persaudaraan Setia Hati Terate, (3) Perpi Harimurti, (4) Phasadja Mataram, (5) Persatuan Pencak Silat Indonesia, (6) Perisai Diri, (7) Tapak Suci, (8) Perisai Putih, (9) Keluarga Pencak Silat Nusantara dan (10) Putra Betawi.
Pesatnya perkembangan pencak silat hingga keluar negeri, maka pada tahun 1980 dibentuklah International Pencak Silat Federation yang melibatkan 4 negara yaitu: Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam dengan nama persekutuan pencak silat antar bangsa (Persilat), presiden persilat pertama hingga kini adalah H. Eddy M. Nalapraya dari Indonesia (Agung Nugroho, 2004: 5).
Perkembangan pencak silat di Indonesia sekarang ini telah tersebar di sekolah baik sekolah dasar, sekolah pertama, sekolah menengah, maupun perguruan tinggi sebagai pelestarian budaya khas Indonesia.
Pencak Silat Kategori Pertandingan
Pencak silat terdapat unsur seni yang cukup menonjol terutama jika dilihat dari elemen kembangan atau bunga pencak silat dan unsur tarung pencak silat telah menjadi olahraga prestasi yang di pertandingkan. Dengan diperkuat adanya Munas IPSI XII bahwa pencak silat adalah olahraga prestasi yang terdiri dari empat kategori yaitu kategori tanding, tunggal, ganda dan regu (Munas XII IPSI, 2007: ii). Seorang atlet yang bertanding dalam kategori tanding dibutuhkan teknik, taktik, mental dan stamina yang baik.Kategori tanding adalah kategori pertandingan pencak silat yang menampilkan 2 (dua) orang pesilat dari kubu yang berbeda. Keduanya saling berhadapan menggunakan unsur pembelaan dan serangan yaitu menangkis/mengelak/menyerang/menghindar pada sasaran dan menjatuhkan lawan. Penggunaan taktik dan teknik bertanding, ketahanan stamina dan semangat juang, menggunakan kaidah dan pola langkah yang memanfaatkan kekayaan teknik jurus, mendapatkan nilai terbanyak. (Munas XII IPSI, 2007:1)
Notosoejitno (1997:59), mengatakan bahwa pencak silat dikategorikan menjadi beberapa cabang yaitu:
- Pencak Silat Seni adalah cabang pencak silat yang keseluruhan teknik dan jurusnya merupakan modifikasi dari teknik dan jurus pencak silat beladiri sesuai dengan kaidah-kaidah estetika dan penggunaannya bertujuan untuk menampilkan keindahan pencak silat.
- Pencak Silat Mental Spiritual adalah cabang pencak silat yang keseluruhan teknik dan jurusnya merupakan modifikasi dari teknik dan penggunaannya bertujuan untuk menggambarkan dan sekaligus juga menanamkan ajaran falsafah pencak silat.
- Pencak Silat Olahraga adalah cabang pencak silat yang keseluruhannya teknik dan jurusnya merupakan modifikasi dari teknik dan jurus pencak silat beladiri dan penggunaanya bertujuan untuk menciptakan serta memelihara kebugaran dan ketangkasan jasmani maupun prestasi olahraga.
- Pencak Silat Beladiri adalah cabang pencak silat yang tujuan penggunaan keseluruhan teknik dan jurusnya adalah untuk mempertahankan atau membela diri.
Klasifikasi Atlet POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah)
Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) adalah merupakan program pemerintah untuk mengembangkan atau menyalurkan bakat bagi pelajar yang mempunyai keahlian/ kemampuan dibidang cabang olahraga yang ada disekolah, menurut Bastian Padma Herawati, Kasi Olahraga Prestasi Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Malang dikutip dari halaman http://malang- post.com/olahraga.Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) merupakan program yang dilaksanakan dalam dua tahun sekali oleh pemerintah daerah yang bertujuan untuk menjaring atau mencari bibit-bibit baru untuk meneruskan re-generasi, agar dapat mengubah dan dapat mengembangkan satu sistem dimana pelajar yang kurang berminat dalam berolahraga baik dari mulai usia sekolah dasar sampai dengan jenjang selanjutnya. Dengan diadakannya Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) diharapkan kepada para pelajar untuk dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya, agar dapat tercapai prestasi yang diharapkan.
POPDA (Pekan Olahraga Pelajar Daerah) adalah suatu Keseluruhan peserta Pekan Olahraga Pelajar Daerah di Jawa Timur adalah para pelajar yang berstatus masih aktif. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah melestarikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap pencak silat sebagai budaya asli bangsa Indonesia meningkatkan prestasi atlet Pencak silat Kabupaten Nganjuk, mengeratkan tali persaudaraan antara pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri / Swasta atau sederajat di Kabupaten Nganjuk.
Klasifikasi persyaratan peserta POPDA telah ditentukan dan dibuat oleh KONI dan IPSI Kabupaten Nganjuk yang wajib dipenuhi oleh para pelatih dari masing-masing sekolah untuk menghindari terjadinya suatu kecurangan. Persyaratan peserta dalam cabang olahraga pencak silat, sebagai berikut:
- Mengisi formulir pendaftaran dan biodata pesilat yang disediakan oleh panitia yang diketahui oleh kepala sekolah masing-masing.
- Menyerahkan surat keterangan sehat dari dokter.
- Menyerahkan foto copy kartu pelajar, foto copy raport dan ijazah / akta kelahiran (aslinya ditunjukkan pada saat pendaftaran) untuk diverifikasi.
- Menyerahkan pas photo ukuran 3 x 4 cm sebanyak tiga lembar.
- Peserta Kategori Tunggal, Ganda dan Regu diperkenankan mengikuti lebih dari satu kategori pada kelompok yang sama
- Masing-masing sekolah dapat mengikut sertakan pesilat maksimal dua orang dalam setiap kategori.
- Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 25.000 (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) setiap peserta.
Kemudian dalam cabang olahraga pencak silat dibagi lagi menjadi kelas- kelas/kategori sebagai berikut:
A. Kelompok SMP/MTs
1. Kelas A: 28 s/d 30 Kg Putra – Putri
2. Kelas B: 30 s/d 32 Kg Putra – Putri
3. Kelas C: 32 s/d 34 Kg Putra – Putri
4. Kelas D: 34 s/d 36 Kg Putra – Putri
5. Kelas E: 36 s/d 38 Kg Putra – Putri
6. Kelas F: 38 s/d 40 Kg Putra – Putri
7. Kelas G: 40 s/d 42 Kg Putra – Putri
8. Kelas H: 42 s/d 44 Kg Putra – Putri
9. Kelas I: 44 s/d 46 Kg Putra
B .Kelompok SMA/SMK/MA
1. Kelas A: 39 s/d 42 Kg Putra – Putri
2. Kelas B: 42 s/d 45 Kg Putra – Putri
3. Kelas C: 45 s/d 48 Kg Putra – Putri
4. Kelas D: 48 s/d 51 Kg Putra – Putri
5. Kelas E: 51 s/d 54 Kg Putra – Putri
6. Kelas F: 54 s/d 57 Kg Putra – Putri
7. Kelas G: 57 s/d 60 Kg Putra – Putri
8. Kelas H: 60 s/d 62 Kg Putra – Putri
9. Kelas I : 62 s/d 64 Kg Putra
Daftar Pustaka Makalah Pencak Silat Klasifikasi Atlet Polda
O’ong Maryono. (1999). Pencak Silat Merantau Waktu. Yogyakarta. Galang Press.Noto Soejitno. (1997). Khazanah Pencak Silat. Jakarta: 4. Sagung Seto.
Agung Nugroho. (2004). Dasar-dasar Pencak Silat. Yogyakarta: FIK Universitas Negeri Yogyakarta.
kalau sudah kuliah itu nggak ada kelasnya apa mas? kok nggak ada keterangannya. atau bagaiman itu untuk kelas kuliah.
BalasHapustolong kalau nggak keberatan jelasin dong, bagi bagi ilmu hehe